Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan sejumlah program-program yang mungkin akan dilanjutkan oleh Wapres Terpilih, Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi yang ikut hadir dalam pertemuan antara Ma'ruf Amin dan Gibran Rakabuming Raka di Kediaman Dinas Wapres, Jakarta, Rabu siang ini, (24/4).

Masduki menjelaskan, seyogyanya, tidak ada program-program yang diturunkan Wapres Ma'ruf kepada Gibran. Pasalnya, sistem kerja wapres menunggu penugasan dari Presiden.

“Yang diceritakan Wapres itu, tugas yang diberikan Presiden Jokowi sekarang adalah ini, ini, ini. Seperti yang Anda ketahui semuanya. Misalnya, ada Papua, kemiskinan, stunting, ekonomi syariah, dan seterusnya,” ucap Masduki Baidlowi saat memberikan keterangan di Kediaman Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (24/4).

Masduki mengatakan, seorang wapres tidak bisa mengambil keputusan sendiri, dan harus menerima penugasan dari Presiden. Jadi, apa yang dikerjakan Wapres Ma'ruf sekarang belum tentu akan dilanjutkan Gibran nanti.

“Wapres mengibaratkan itu, Wapres gak punya stempel, gak ada keputusan dari Wapres. Sehingga, hanya menerima penugasan dari presiden. Mungkin penugasan dari presiden, dalam hal ini Prabowo, ini bisa sama tapi bisa beda,” kata Masduki.

Masduki juga mengatakan, Gibran secara personal mengundang Ma'ruf ke Solo untuk meresmikan sebuah destinasi wisata di sana. Hal ini dijadwalkan akan berlangsung sekitar bulan Juni atau Juli 2024.

“Mas Gibran mengundang Wapres untuk ke Solo, untuk meresmikan destinasi wisata yang saat ini belum selesai, masih diselesaikan oleh PUPR. Jadi, kira-kira Wapres akan meresmikan itu kira-kira bulan Juni atau Juli,” kata Masduki lagi.

Usai sowan ke Ma'ruf Amin, Gibran mengaku akan kembali melanjutkan perjalanannya. Saat ini, ia akan kembali bertemu dengan Prabowo Subianto sebelum melanjutkan kegiatan mereka, yaitu ke Istana Negara Jakarta untuk memenuhi undangan Presiden Jokowi.

KPU telah menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024 pada Rabu (24/4). Penetapan ini dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak secara keseluruhan permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.